Perempuan Pendidik Numerasi (Perdiksi) telah menggelar workshop berseri dengan tema OpenAI. Kegiatan tersebut berlangsung secara daring (zoom) yang diikuti oleh member dari berbagai daerah di Indonesia. Adapun ulasan ketiga workshop tersebut meliputi;

  1. Workshop Pertama; Pengenalan ChatGPT dan Pemanfaatannya.

Workshop pertama yang diselenggarakan pada Jum’at 04 Agustus 2023 dengan fasilitator Dr. Sitti Maesuri Patahuddin memperkenalkan tentang OpenAI ChatGPT dan cara memenfaatkannya. Dalam webinar tersebut diulas cara pembuatan akun, cara meminta informasi secara jelas dan akurat pada ChatGPT.

Workshop yang dimoderatori oleh Siti Rokhmah, M.Pd., M.Sc. ini juga berlangsung secara interaktif. Setelah sesi penjelasan terkait teknologi baru ini, para peserta workshop praktik secara langsung menggunakan ChatGPT. 

Dr. Sitti Maesuri Patahuddin menyampaikan ChatGPT akan memberikan jawaban yang berkualitas jika pengguna menggunakan bahasa yang tepat. Fakta menarik lainnya yakni, setiap pengguna akan memperoleh jawaban yang berbeda pada ChatGPT meski menggunakan kalimat yang sama.

Profesor di University of Canberra Australia ini juga menyampaikan bahwa pengguna harus menggunakan strategi untuk memperoleh jawaban yang akurat. Salah satunya adalah dengan menggunakan bahasa OpenAI ChatGPT.

“Tipsnya, pengguna bisa menuliskan pertanyaan dalam kolom text dan meminta chatGPT menerjemahkan ke dalam Bahasa Inggris. Kemudian, mintalah kembali menerjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Dari sini kamu bisa menggunakannya untuk menggali informasi” kata Sitti yang juga menjabat sebagai CEO Perdiksi.

  • Wrokshop Kedua; Pengoptimalan ChatGPT untuk Penelitian Kelas Berkualitas

Pada pertemuan kedua, kegiatan workshop belajar cara mengoptimalkan ChatGPT dalam Penelitian Kelas Berkualitas. Kegiatan yang berlangsung pada Jum’at 18 Agustus 2023 ini difasilitatori oleh Dr. Sitti Maesuri Patahuddin yang berkolaborasi dengan Agustin Ernawati, S.Pd.

Kegiatan ini berlangsung secara menarik, kedua fasilitator melakukan roleplay, yakni Agustin berperan sebagai seorang guru dengan tugas melakukan penelitian. Workshop ini mengulas sebuah cara melakukan penelitian kelas berkualitas dengan bantuan ChatGPT bagi para pemula.

Dr. Sitti Maesuri Patahuddin menyampaikan dalam memperoleh informasi secara detail di ChatGPT, pengguna harus mendebat jawaban yang diperolehnya. Hal tersebut karena ChatGPT relatif memberikan jawaban yang umum pada awal pertanyaan.

“Pengguna bisa menanyakan dengan detail poin mana yang kurang jelas pada jawaban yang diterima. Misalnya, ‘coba jelaskan apa yang dimaksud dengan poin A’ dan pertanyaan lainnya,” kata Sitti Maesuti Patahduddin.

Bahkan pengguna juga bisa meminta ChatGPT untuk memberikan refrensi dari jawaban yang diberikannya. Jika ChatGPT tidak bisa memberikan, bisa disimpulkan bahwa informasi yang pengguna terima kurang valid.

Setelah menyaksikan roleplay, kegiatan workshop yang dimoderatori oleh Khoirotul Lathifiyah ini mempraktekkan hasil pembelajaran. Peserta memberikan pertanyaan dan mendebatkan jawabannya kembali pada ChatGPT. Selama praktik tersebut, terdapat beberapa jawaban yang tidak memiliki sumber atau kurang akurat.

  • Workshop Ketiga; Mengenal Kelemahan ChatGPT dan Menemukan Alternatif AI Serupa

Workshop seri terakhir ini mengenal kelemahan ChatGPT yang ditemukan pada workshop seri kedua. Diselenggarakan pada Jum’at 1 septermber 2023 ini difasilitatori Uswatun Hasanah, M.SI. dengan menjelaskan beberapa AI serupa seperti Perplexity, Bard AI, Microsoft Bing.

Kegiatan Workshop yang dimoderatori Reny Amalia P, M.Si. ini berlangsung dengan aktif, dan semua peserta praktik menggunakan AI tersebut.